Rangkaian Kontrol suhu ruangan dengan display LCD



1. Tujuan[Kembali]

  1. Dapat memahami penggunaan 

    Rangkaian Kontrol suhu ruangan dengan display LCD

  2. Menerapkan penggunaan 
    Rangkaian Kontrol suhu ruangan dengan display LCD
     ke dalam aplikasi proteus

2. Alat dan Bahan[Kembali]

  • Mikrokontroler: Kemungkinan digunakan untuk mengontrol alur data di sistem ini, menerima input dari saklar dan mengendalikan output seperti tampilan 7-segment.
  • Multiplekser dan Demultiplekser: Ada beberapa chip yang berfungsi sebagai multiplekser (MUX) atau demultiplekser (DEMUX) untuk mengarahkan sinyal ke jalur tertentu.




  • 7-segment Display: Terdapat dua blok display 7-segment yang digunakan untuk menampilkan angka.

  • Push Button / Saklar: Ada beberapa saklar input, yang mungkin digunakan sebagai masukan data ke sistem atau mikrokontroler.


  • Op-Amp atau Comparator: ada rangkaian penguat operasional atau comparator di bagian bawah kiri yang mungkin digunakan untuk membaca sinyal analog atau sensor.


  • Transistor atau Relay: Di sudut kanan bawah, ada transistor atau relay untuk mengendalikan beban seperti buzzer atau aktuator lainnya.

  • Kapasitor dan Resistor: Sebagai komponen pasif untuk mengatur arus dan tegangan, serta menyaring sinyal.


  • 3. Dasar Teori[Kembali]


    1. Mikrokontroler sebagai Unit Pengendali

    Mikrokontroler adalah pusat dari keseluruhan sistem. Mikrokontroler mengontrol seluruh proses operasi sistem, mulai dari membaca input, memproses data, hingga mengatur output. Mikrokontroler biasanya diprogram menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C atau assembly untuk melakukan fungsi-fungsi yang diinginkan.

    • Dasar Teori: Mikrokontroler berfungsi sebagai unit pemroses yang bekerja berdasarkan algoritma yang diatur di dalam memori program. Dalam aplikasi ini, mikrokontroler mungkin bertugas untuk mengolah sinyal dari tombol atau sensor dan menampilkan hasilnya pada tampilan 7-segment. Mikrokontroler juga dapat mengendalikan komponen lain seperti transistor untuk menyalakan aktuator atau alarm.

    2. Multiplekser dan Demultiplekser

    Multiplekser (MUX) dan Demultiplekser (DEMUX) digunakan untuk mengarahkan sinyal input/output ke jalur yang benar. MUX digunakan untuk memilih salah satu dari banyak input untuk diarahkan ke output tunggal, sedangkan DEMUX sebaliknya, membagi satu sinyal input ke beberapa output.

    • Dasar Teori: Multiplekser digunakan dalam sistem digital untuk mengurangi jumlah jalur kabel yang diperlukan dengan memilih satu input dari beberapa input menggunakan sinyal kendali. Sedangkan demultiplekser digunakan untuk membagi sinyal tunggal ke beberapa jalur. Dalam rangkaian ini, MUX/DEMUX bisa digunakan untuk mengarahkan data dari mikrokontroler ke berbagai display 7-segment atau untuk membaca input dari beberapa saklar.

    3. Penggunaan Tampilan 7-Segment

    Tampilan 7-segment adalah komponen dasar untuk menampilkan angka dalam sistem digital. Setiap segmen dikendalikan untuk menyala atau mati sehingga membentuk karakter angka.

    • Dasar Teori: Setiap segmen dari 7-segment dapat dikontrol secara individual dengan memberikan sinyal logika tinggi atau rendah. Dalam kasus ini, mikrokontroler mengirimkan sinyal ke setiap segmen untuk menampilkan angka tertentu berdasarkan input yang diterimanya. Teknik multiplexing mungkin digunakan untuk mengurangi jumlah pin yang dibutuhkan untuk mengontrol beberapa 7-segment display secara bersamaan.

    4. Rangkaian Input (Push Button/Saklar)

    Sistem ini menggunakan tombol atau saklar sebagai input yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan data atau memberikan perintah. Saklar ini memberikan sinyal logika tinggi atau rendah ke mikrokontroler saat ditekan.

    • Dasar Teori: Push button atau saklar berfungsi sebagai masukan digital yang memberikan sinyal logika ke mikrokontroler. Ketika sebuah tombol ditekan, sinyal yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengubah nilai yang ditampilkan atau memicu aksi tertentu di sistem (misalnya, menghidupkan aktuator atau menampilkan angka tertentu).

    5. Penguat Operasional (Op-Amp) atau Comparator

    Rangkaian ini tampaknya juga memiliki penguat operasional yang bisa digunakan untuk memperkuat sinyal analog atau membandingkan dua sinyal analog, mungkin untuk sensor analog seperti tegangan atau suhu.

    • Dasar Teori: Op-amp digunakan untuk memperkuat sinyal lemah agar bisa diproses oleh sistem. Jika digunakan sebagai comparator, op-amp akan membandingkan dua tegangan dan memberikan output logika tinggi atau rendah berdasarkan perbandingan tersebut.

    6. Transistor dan Rangkaian Pengendali Aktuator

    Di bagian bawah kanan, ada rangkaian yang tampaknya menggunakan transistor atau relay yang berfungsi sebagai saklar elektronik untuk mengontrol beban seperti motor atau alarm.

    • Dasar Teori: Transistor berfungsi sebagai saklar elektronik yang dikendalikan oleh mikrokontroler. Ketika mikrokontroler mengirimkan sinyal kontrol ke basis transistor, transistor akan aktif dan menghubungkan daya ke beban (seperti alarm, buzzer, atau motor). Ini memungkinkan mikrokontroler untuk mengendalikan beban dengan arus yang lebih besar dari yang bisa ditangani secara langsung oleh mikrokontroler.

    7. Catu Daya dan Pengkondisian Sinyal

    Rangkaian juga mencakup pengaturan catu daya, yang menyediakan tegangan stabil untuk rangkaian digital dan analog. Beberapa komponen pasif seperti resistor dan kapasitor digunakan untuk menstabilkan arus, menyaring noise, atau mengatur tegangan.

    • Dasar Teori: Sistem catu daya bertujuan untuk menyediakan tegangan yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan komponen. Regulator tegangan digunakan untuk memastikan komponen digital dan analog beroperasi pada tegangan yang tepat, sementara kapasitor dan resistor digunakan untuk penyaringan sinyal dan pengkondisian arus.

        

    4. Percobaan[Kembali]



    Gambar 3. Rangkaian Kontrol suhu ruangan dengan display LCD


     Rangkaian sistem minimum untuk aplikasi kontrol suhu ruangan  menggunakan input dengan keypad, sensor suhu, ADC, DAC, motor DC dan display -7-segment, LCD atau Dot matrik. Untuk tampilan display yang lebih besar dan menarik maka display LCD dapat diganti dengan memakai display Dot matrik. Rangkaian sistem minimum 8086 untuk aplikasi kontrol suhu ruangan membutuhkan satu komponen PPI 8255 untuk ADC yang terhubung ke sensor suhu dan DAC yang terhubung ke motor DC (Fan). Rangkaian decodernya memakai alamat A16A15 = 01B sehingga semua output IC decoder 74LS139 terpakai semua 

    Gambar 3. Rangkaian Kontrol suhu ruangan dengan display LCD


     Rangkaian sistem minimum untuk aplikasi kontrol suhu ruangan  menggunakan input dengan keypad, sensor suhu, ADC, DAC, motor DC dan display -7-segment, LCD atau Dot matrik. Untuk tampilan display yang lebih besar dan menarik maka display LCD dapat diganti dengan memakai display Dot matrik. Rangkaian sistem minimum 8086 untuk aplikasi kontrol suhu ruangan membutuhkan satu komponen PPI 8255 untuk ADC yang terhubung ke sensor suhu dan DAC yang terhubung ke motor DC (Fan). Rangkaian decodernya memakai alamat A16A15 = 01B sehingga semua output IC decoder 74LS139 terpakai semua 

    5. Video Penjelasan[Kembali]







    6. Download File[Kembali]

    1. File Datasheet 75LS688 - Download
    2. File Rangkaian  - Download
    3. File Datasheet PPI 8255 - Download

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Op Amp Ramp Generator

    Home

    Modul 1 Sistem Digital